Friday, January 25, 2019

Ahli Matematika Cara Menghitung Ip Dan Ipk Dengan Excel

Menghitung Indeks Prestasi (Kumulatif) - Indeks prestasi (IP) yaitu nilai tamat yang diperoleh siswa/mahasiswa dari mengikuti aktivitas berguru mengajar mata pelajaran/mata kuliah pada satu periode waktu tertentu (IP semester). Sedangkan indeks prestasi kumulatif (IPK) yaitu perhitungan adonan nilai semua mata kuliah mulai dari awal kuliah hingga / hingga dengan semester tertentu. Nilai ini akan memilih bagaimana gelar/predikat anda ketika lulus nanti, apakah termasuk “biasa-biasa saja”, memuaskan, sangat memuaskan, atau cum laude.
Secara garis besar saya akan membagi goresan pena ini menjadi 3 bab besar, yakni :
  1. Cara Menghitung Nilai Akhir Mata Pelajaran/Mata Kuliah
  2. Cara Menghitung Indeks Prestasi (IP) Semester
  3. Cara Menghitung Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

 
 

CARA MENGHITUNG NILAI AKHIR MATA PELAJARAN/MATA KULIAH

Sebelum menghitung nilai IP dan IPK, anda harus tahu dahulu bagaimana cara menghitung nilai tamat yang anda peroleh ketika semester berakhir.

Cara Menentukan Nilai Akhir Mata Kuliah / Mata Pelajaran

Setiap sekolah atau perguruan tinggi tinggi mempunyai sendiri variabel dan bobot dari masing-masing variabel penilaian. Bahkan, sanggup jadi setiap guru/dosen mempunyai metode dan pembobotan tersendiri yang biasanya akan diterangkan ketika pertemuan pertama. Tetapi secara umum ada 5 (lima) variabel yang biasa digunakan dalam perhitungan nilai tamat yang akan di sanggup oleh setiap siswa/mahasiswa, yakni :

  1. Kehadiran,
  2. Quiz,
  3. Tugas,
  4. Ujian tengah semester (UTS/Mid test), dan
  5. Ujian tamat semester (UAS / Final test)
Untuk lebih jelasnya kita akan bahas dalam bentuk referensi perhitungan bagaimana variabel-variabel tersebut besar lengan berkuasa dalam perhitungan nilai huruf/grade yang akan didapat oleh seorang siswa/mahasiswa.

Misalkan nilai bobot dari masing masing variabel tersebut yaitu Kehadiran mempunyai bobot 10%, Quiz(15%), Tugas (20%), UTS(25%), UAS(30%). Sedangkan nilai tamat yang diperoleh siswa dari masing-masing variabel tersebut contohnya yaitu :

  1. Kehadiran, hadir 11 dari 12 kali pertemuan => 11/12*100 = 91,67
  2. Quiz, 4 kali quiz => (70+85+55+75)/4 = 71,25
  3. Tugas, 6 kali kiprah => (85+100+95+100+80+95)/6 = 92,5
  4. Ujian tengah semester (UTS/Mid test), => 76, dan
  5. Ujian tamat semester (UAS / Final test) => 85

Selanjutnya setiap nilai akan dikalikan dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya. Misalkan untuk Kehadiran 91,67 x 10% = 9,167; Tugas 71,25 x 15% = 10,69 ; dan seterusnya. Kemudian semua Nilai x Bobot tersebut dijumlahkan dan anda akan mendapat nilai tamat yang diperoleh seorang siswa / mahasiswa, yakni 82,85 . Bila kita hitung menggunakan excel maka kita sanggup membuatnya menyerupai langkah-langkah berikut:

  1. Pertama-tama buat tabel untuk perhitungan dengan variabel yang akan digunakan
  2. Selanjutnya berikan bobot untuk setiap variabel tersebut. Ingat, jumlah dari bobot tersebut harus 100%
  3. Setelah itu berikan nilai tamat yang diperoleh dari setiap variabel tersebut, misalkan menyerupai referensi dibawah ini :
  4. Langkah selanjutnya kalikan setiap nilai dengan bobot variabel, anda sanggup membuatnya pada salah satu sel terlebih dahulu (misal rumus pada sel B6 berisi =B4*B4 ), kemudian copy rumus tersebut untuk setiap variabel
  5. Terakhir jumlahkan semua hasil nilai dikali bobot yang ada di variabel untuk mendapat nilai tamat mata kuliah / pelajaran.

 

Cara Menentukan Nilai Huruf / Grade Nilai Akhir

Setelah nilai tamat mata kuliah / mata pelajaran dihitung maka langkah selanjutnya yaitu memilih nilai aksara yang akan di dapat. Seperti halnya variabel nilai dan bobot, range atau interval dalam penentuan nilai aksara ini juga tergantung pada hukum main yang digunakan sekolah/perguruan tinggi. Oleh alasannya yaitu itu hukum main antara sekolah/kampus yang satu sanggup saja berbeda dengan sekolah/kampus yang lainnya. Sebagai contoh, misalkan hukum yang akan digunakan dalam penentuan grade / aksara nilai yaitu sebagai berikut :
  • Grade A , bila nilai tamat berada antara 85.00 - 100.00,
  • Grade B , bila nilai tamat berada antara 70.00 - 84.99,
  • Grade C , bila nilai tamat berada antara 55.00 - 69.99,
  • Grade D , bila nilai tamat berada antara 40.00 - 54.99,
  • Grade E , bila nilai tamat berada antara 0.00 - 39.99.
Dengan hukum pemeringkatan tersebut, tentu saja nilai tamat yang telah dihitung sebelumnya sebesar 82,85 akan mendapat nilai aksara / Grade B . Jika penentuan grade aksara dari nilai ini hanya satu atau dua nilai saja tentu tidak menjadi masalah. Masalah gres akan muncul kalau nilai tamat yang harus ditentukan menjadi grade aksara jumlahnya sangat banyak. Microsoft excel sanggup membantu kita mempermudah, mempercepat dan mengatasi hal tersebut. Fungsi IF akan digunakan dalam memilih grade sebuah nilai akhir. Sintaks penggunaan fungsi IF yaitu :

IF( Kondisi, nilai_jika_true, nilai_jika_false)

Dimana :
  • kondisi yaitu nilai atau statement yang akan dievaluasi, contohnya 4<5, 7=9, A2<B3, dsb.
  • Nilai_jika_true yaitu nilai yang akan diberikan kalau kondisi bernilai true (betul), misal 4<5.
  • Nilai_jika_false yaitu nilai yang akan diberikan kalau kondisi bernilai false (salah), misal 7=9.
Contoh: kalau ada rumus excel =IF(10>=5, “mobil”, 5) maka nilai yang akan dikembalikan yaitu “mobil”. Kembali ke penentuan Grade Huruf dari nilai akhir. Bila rumus excel =IF( G6>=85, “A”, “bukan Grade A”) maka kalau nilai yang ada pada sel G6 berisi 85, 86, 87, dst bilangan yang lebih besar atau sama dengan 85 (termasuk 101, 120, dst) maka nilai yang dikembalikan yaitu “A”, kalau nilai G6 lebih kecil dari 85 ( 84, 56, -10, dst) maka nilai yang dikembalikan yaitu “bukan Grade A”. Dengan demikian, untuk memilih Grade nilai tamat kita membutuhkan konsep rekursif atau suatu bentuk IF berulang atau IF di dalam IF (Nested IF) sebagaimana yang tampak pada ilustrasi berikut: Pada gambar diatas terlihat kalau NILAI lebih besar atau sama dengan 85 maka akan menghasilkan “A” (Area Biru), kalau tidak maka sud ah niscaya ada di area kuning dan masuk pada IF berikutnya. Pada IF Kedua akan di cek NILAI >= 70 atau tidak, kalau true(iya) maka akan diberikan “B”, kalau tidak maka akan masuk pada IF yang ketiga, dan seterusnya. Anda tidak perlu resah atau takut NILAI besar menyerupai 90, 100, 105, dst yang lebih dari 85 akan masuk pada IF kedua. Nilai-nilai tersebut sudah niscaya akan masuk / disaring pada filter IF yang pertama. Makara Nilai yang disaring pada IF kedua hanya NILAI yang berada antara 70 hingga 84,99999 (kurang dari 85). Mekanisme ini diulangi untuk IF ketiga dan seterusnya.

Untuk memilih Nilai Huruf/Grade di microsoft Excel anda sanggup melaksanakan langkah-langkah berikut:

  1. Pilih sebuah sel baru. Lalu dengan mengikuti konsep pembuatan konsep rumus penentuan Grade Huruf dari nilai Akhir di atas maka ketik rumus excel berikut (dengan mengganti semua goresan pena NILAI dengan sel referensi, misal G6):
    =IF(G6>85, "A", IF(G6>70, "B", IF(G6>55, "C", IF(G6>40, "D", "E"))))
  2. Bila anda ingin biar rumus tersebut bersifat fleksibel, artinya sanggup dengan gampang mengganti range nilai, maka sebaiknya untuk semua nilai batas diganti dengan menggunakan sel referensi. Buat terlebih dahulu tabel grade penentuan nilai kemudian ubah parameter IF merujuk kepada sel-sel referensi tersebut menyerupai referensi berikut:
    =IF(G6>=$D$10, "A", IF(G6>=$D$11, "B", IF(G6>=$D$12, "C", IF(G6V=$D$13, "D", "E"))))

 

CARA MENGHITUNG INDEKS PRESTASI (IP) SEMESTER

Setelah anda mengetahui darimana nilai Grade anda di sanggup maka selanjutnya yaitu menghitung indeks prestasi yang anda raih dalam satu semester. Rumus untuk menghitung IP semester yaitu sebagai berikut : Nilai mutu umumnya berada dalam skala 0 – 4, dimana nilai grade E disamakan dengan 0 (gagal), D = 1 (kurang), C = 2(cukup), B = 3(baik) dan A=4(terbaik). Pada beberapa perguruan tinggi tinggi / sekolah ada yang menerapkan nilai selang menyerupai B+ yang setara dengan , A-, C+, AB, dan lain-lain. Misalnya B+ setara dengan nilai mutu 3,25; A- setara dengan nilai mutu 3,75; dan lain sebagainya. Adapun Bobot SKS yaitu bobot untuk penilaian Satuan Kredit Semester, yang biasanya juga dikonversikan ke dalam jam tatap muka dalam seminggu (1 SKS setara 1 jam pelajaran, 2 SKS setara 2 jam pelajaran/tatap muka, dst). Penjelasan lebih lanjut akan dijabarkan dalam referensi perhitungan IP di microsoft excel sbb: Buat daftar mata kuliah yang berisi minimal nama mata kuliah, SKS dan nilai Huruf. Agar proses konversi nilai aksara ke nilai mutu menjadi lebih gampang maka sebaiknya buat ju ga tabel konversi nilai tersebut. Makara bila ada perubahan hukum penilaian anda sanggup pribadi melaksanakan penyesuaian. Selanjutnya isi kolom ketujuh (kolom nilai Mutu, kolom G) dengan nilai hasil konversi nilai aksara / Grade menjadi nilai mutu. Gunakan fungsi VLOOKUP untuk melaksanakan hal tersebut. Misalnya gunakan rumus:
=VLOOKUP(F6,$J$3:$K$7,2,FALSE)
Dimana :
  • F6 yaitu referensi sel Nilai Huruf yang akan dicari nilai mutunya
  • >$J$3:$K$7 yaitu area / range kawasan mencari nilai mutu, gunakan tanda dollar ($) untuk menunjuk pada range absolut, jadi tidak berubah ketika kita akan copy rumus ke sel lain
  • Adapun angka 2 yaitu indeks kolom kawasan nilai mutu berada di dalam area / range tersebut
Copy paste rumus tersebut untuk semua nilai aksara yang akan di konversi ke dalam nilai mutu. Langkah selanjutnya yaitu melaksanakan perkalian antara nilai mutu dan bobot SKS, misalkan dengan pada sel H6 menggunakan rumus =G6*D6 kemudian copy sel tersebut untuk semua mata kuliah. Selanjutnya jumlahkan semua hasil perkalian nilai mutu x Bobot SKS. Gunakan fungsi SUM:
=SUM(H6:H15) Terakhir hitung Indeks prestasi semester dengan cara menghitung total nilai x bobot dibagi jumlah bobot SKS pada semester tersebut sehingga didapat capaian IP semester pertama yaitu 2,9048 . Rumus excel yang digunakan :
=H16 / D16

 

CARA MENGHITUNG INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK)

Untuk menghitung Indeks prestasi kumulatif (IPK) menyerupai dengan menghitung IP semester akan tetapi nilai yang dihitung bukan cuma nilai pada satu semester saja, melainkan semua nilai yang didapat dari semester pertama hingga semester terakhir. Misalkan ingin dihitung nilai IPK hingga semester IV, maka kita jumlahkan semua nilai mutu x bobot SKS kemudian dibagi dengan semua jumlah bobot SKS yang sudah ditempuh. Contoh perhitungan IPK tersebut sanggup dilihat pada gambar di bawah ini dimana rumus excel yang digunakan yaitu :
=SUM(H16,Q16,H30,Q30)/SUM(D16,M16,D30,M30)
 
 

Tips Menghitung IP dan IPK dengan Excel

  • Penghitungan IP dan IPK akrab kaitannya dengan penggunaan fungsi IF. Anda sanggup melihat lebih jauh cara menggunakan fungsi IF di excel, selain itu lihat juga cara menggunakan VLOOKUP di excel
  • Dengan menghitung IPK kita sanggup memperkirakan nilai yang akan diperoleh pada ketika tamat semester atau kuliah. Sehingga kita sanggup mengoptimalkan waktu, biaya dan tenaga yang harus kita habiskan untuk kuliah/sekolah.

No comments:

Post a Comment